SOCIALIZATION
Pengertian
sosialisasi secara umum dapat diartikan sebagai proses belajar individu untuk
mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi
pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku
masyarakatnya.
Proses
pembelajaran berlangsung secara bertahap, perlahan tapi pasti dan
berkesinambungan. Pada awalnya, proses itu berlangsung dalam lingkungan
keluarga, kemudian berlanjut pada lingkungan sekitarnya, yaitu lingkungan
tetangga, kampung, kota, hingga lingkungan negara dan dunia. Di samping itu,
individu mengalami proses enkulturasi (pembudayaan), yaitu individu mempelajari
dan menyesuaikan alam pikiran dan sikapnya dengan adat istiadat, sistem norma,
dan peraturan yang berlaku dalam kebudayaan masyarakatnya.
Manusia lahir
ke dunia sebagai bayi yang penuh dengan segala macam kebutuhan fisik. Kemudian
ia menjadi seorang manusia dengan seperangkat nilai dan sikap, kesukaan dan
ketidaksukaan, tujuan serta maksud, pola reaksi dan konsep yang mendalam, serta
konsisten dengan dirinya. Setiap orang memperoleh semua itu melalui suatu
proses belajar yang kita sebut sebagai sosialisasi, yakni proses belajar yang
mengubahnya menjadi seorang pribadi yang manusiawi. Sosialisasi adalah suatu
proses di mana seseorang menghayati (internalize) norma-norma kelompok
di mana ia hidup sehingga timbullah ‘diri’ yang unik. Definisi sosialisasi
ialah proses mempelajari kebiasaan dan tata kelakuan untuk menjadi suatu bagian
dari suatu masyarakat, sebagian adalah proses mempelajari peran.
Pengertian
sosialisasi menurut para ahli:
1. Soerjono
Soekanto
Sosialisasi
adalah proses sosial tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap
untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku orang-orang di sekitarnya.
2. Peter L.
Berger
Sosialisasi
ialah proses pada seorang anak yang sedang belajar menjadi anggota masyarakat.
Adapun yang dipelajarinya ialah peranan pola hidup dalam masyarakat yang sesuai
dengan nilai dan norma-norma maupun kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.
3. Charlotte
Buhler
Sosialisasi
adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri
terhadap bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya, agar ia
dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
4.
Koentjaraningrat
Sosialisasi
adalah seluruh proses di mana seorang individu sejak masa kanak-kanak sampai
dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan
individu-individu lain yang hidup dalam masyarakat sekitarnya.
5. Irvin L.
Child
Sosialisasi
adalah segenap proses yang menuntut individu mengembangkan potensi tingkah laku
aktualnya yang diyakini kebenarannya dan telah menjadi kebiasaan serta sesuai
dengan standar dari kelompoknya.
6. Kamus Besar
Bahasa Indonesia
Sosialisasi
artinya suatu proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan
menghayati kebudayaan masyarakat di lingkungannya.
7. Bruce J.
Cohen
Sosialisasi
adalah proses-proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat
untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan
baik sebagai individu maupun sebagai anggota.
8. Paul B.
Horton
Sosialisasi
adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma
dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
9. Prof. Dr.
Nasution, S.H.
Sosialisasi
adalah proses membimbing individu ke dalam dunia sosial (sebagai warga
masyarakat yang dewasa).
10. Sukandar
Wiraatmaja
Sosialisasi
adalah proses belajar mulai bayi untuk mengenal dan memperoleh sikap,
pengertian, gagasan dan pola tingkah laku yang disetujui oleh masyarakat.
11. Jack Levin
dan James L. Spates
Sosialisasi
adalah proses pewarisan dan pelembagaan kebudayaan ke dalam kepribadian
individu.
12. John C.
Macionis
Sosialisasi
adalah pengalaman sosial seumur hidup di mana individu dapat mengembangkan
potensinya dan mempelajari pola-pola kehidupan
Berdasarkan
pengertian sosialisasi yang dikemukakan di atas, dapat ditarik beberapa
kesimpulan berikut.
· Sosialisasi
ditempuh seorang individu melalui proses belajar untuk memahami, menghayati,
menyesuaikan, dan melaksanakan suatu tindakan sosial yang sesuai dengan pola
perilaku masyarakatnya.
· Sosialisasi
ditempuh seorang individu secara bertahap dan berkesinambungan, sejak ia
dilahirkan hingga akhir hayatnya.
· Sosialisasi
erat sekali kaitannya dengan enkulturasi atau proses pembudayaan, yaitu suatu
proses belajar seorang individu untuk belajar mengenal, menghayati, dan
menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya terhadap sistem adat dan norma, serta
semua peraturan dan pendirian yang hidup dalam lingkungan kebudayaan
masyarakatnya
PROSES
SOSIALISASI
Penyesuaian
diri berlangsung secara berangsur-angsur. Menurut George Herbet Mead bahwa
sosialisasi merupakan teori mengenai peranan. Karena dalam proses sosialisasi
diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Berikut merupakan
tahapan seseorang mengalami proses sosialisasi :
1. Tahap
Persiapan (Preparatory Stage)
Dimulai sejak
manusia dilahirkan. Pada tahap ini, anak pertama kali mengenal nilai dan
norma dari orang-orang yang ada di sekitarnyaa.Contoh : kata ‘makan’ sering diungkapkan kedua orang tua kepada
anaknya dengan kata mam’, sehingga kata ‘mam’ itu lebih melekat di diri
anak daripada kata ‘makan’.
2. Tahap
Meniru (Play Stage)
Pada tahap ini,
anak sudah mulai meniru peranan yang dijalankan orang lain. Mereka
mengetahui beberapa peranan yang harus ia lakukan dan yang orang
lain lakukan.
3. Tahap Siap
Bertindak (Game Stage)
Peniruan yang
dilakukan sudah mulai berkurang digantikan oleh peran yang secara langsung
dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran.Pada tahap ini, anak sudah dianggap
mulai mampu untuk menjalankan peran yang harusnya dibawakan oleh
orang lain. Karena mereka sudah menyadari bahwa ada norma tertentu yang
berlaku diluar keluarganya.
4. Tahap Penerimaan Norma Kolektif
(Generalized Stage)
Pada tahap ini,
anak sudah dapat menjalankan peran orang lain. Seseorang telah dianggap dewasa.C. AGEN (PELAKU).
AGEN SOSIALISASI
Agen
sosialisasi adalah pihak-pihak yang melakukan sosialisasi. Agen sosialisasi itu
antara lain adalah :
1. Keluarga (Kinship)Keluarga adalah
sebuah lingkungan yang pertama bagi anak dalam bersosialisasi. Karena anak
pertama kali tumbuh dilingkungan kecil, yaitu keluarga. Maka setiap tindak
tanduk keluarga lah yang akan pertama kali di tiru oleh anak.
Gambar 1. Family |
2. Teman Bermain: Teman bermain terdiri
atas sekelompok individu yang mempunyai usia relative sama dan melakukan
interaksi secara bersama-sama. Tujuan umumnya adalah bersifat rekreatif.
Sosialisasi dalam kelompok bermain dilakukan dengan cara mempelajari pola
interaksi dengan orang-orang yang sederajat dengan dirinya karena sebaya.
Gambar 2. Teman bermain |
3. Lingkungan Sekolah : Sekolah adalah
media sosialisasi yang bersifat formal. Sekolah meripakan
sebuah
lembaga yang bertanggung jawab menyamapikan ilmu pengetahuan dan tata tertib kehidupan
kepada masyarakat melalui peserta didik. Menurut Dreeben beberapa aspek yang diterima
anak di sekolah adalah kemandirian, prestasi, universalisme, dan kekhasan.
Gambar3.Lingkungan Sekolah |
Gambar4.Lingkungan kerja |
4. Lingkungan Kerja :Pengaruh dari
lingkungan kerja biasanya akan diendapkan dalam diri seseorang dan sukar sekali
untuk mengubahnya, apalagi kalau sudah sangat lama bekerja ditempat tersebut.
5. Media Massa Media massa
diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yang sangat berpengaruh kepada
perilaku masyarakat, baik ke arah positif maupun negative, terdiri dari media
cetak dan media elektronik. Contoh :
televisi, radio, Koran, internet, dsb. Besarnya pengaruh media massa bergantung
pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Gambar 5 Media masa |
6. Agen-agen lain : Selain oleh agen-agen
yang disebut diatas sosialisasi juga dilakukan oleh agen-agen lain seperti
institusi agama, organisasi rekreasional, dsb. Agen-agen tersebut adalah semua
yang membantu seseorang membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan
membuat persepsi mengenai tindakan-tindakan yang pantas dan tidak pantas
dilakukan.
D. FAKTOR PENGHAMBAT SOSIALISASI
1. Bahasa,
kesulitan dalam berbahasa dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti bicara
gagap, cacat, karakter pendiam, dan kurang menguasai materi pembicaraan.
2. Cara
bergaul, beberapa hambatan dalam bergaul adalah adanya perbedaan golongan,
status, pendidikan, dan kondisi sosial ekonomi.
E. JENIS
SOSIALISASI
Peter L. Berger
dan Luckmann membagi sosialisasi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Sosialisasi
Primer, adalah suatu proses sosialisasi dimana individu mulai mengenal
lingkungan sosialnya. Sosialisasi ini terjadi ketika seorang individu berumr
0-4 tahun. Biasanya, apa yang diserap anak pada masa itu akan menjadi
kepribadiannya setelah dewasa nanti.
2. Sosialisasi
Sekunder, adalah cerminan dari sosialisasi primer. Artinya, sosialisasi ini
terjadi setelah sosialisasi primer berlangsung. Bentuk-bentuknya adalah
resosialisasi (seseorang diberi suatu identitas diri yang baru) dan desosialisasi
(seseorang mengalami pencabutan identitas diri yang lama).Dalam lingkungan
keluarga dikenal dua macam sosialisasi, yaitu :1. Sosialisasi Represif, adalah
sosialisasi yang menekankan pada penggunaan hukuman jika terjadi
kesalahan.Contoh : adanya hukuman membersihkan wc rumah bagi anak yang bangun
siang.Ciri-ciri :-menghukum perilaku yang salah-komunikasi menggunakan
perintah-sosialisasi berpusat pada orang tua-anak akan memerhatikan harapan
orang tua-komunikasi non verbal2. Sosialisasi Partisipasif, adalah sosialisasi
dengan cara memberikan apa yang diminta anak dengan catatan anak tersebut
berperilaku baik.Contoh : anak akan dibelikan mainan mobil-mobilan jika ia
belajar dengan baik.Ciri-ciri :-memberikan imbalan bagi yang berperilaku
baik-hukuman dan imbalan yang diberikan bersifat simbolis-komunikasi sebagai
interaksi-sosialisasi berpusat pada orang tua-komunikasi verbal
SOCIAL INTERACTION
Pengertian Interaksi Sosial
Homans ( dalam Ali, 2004: 87)
mendefinisikan interaksi sebagai
suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap
individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan
oleh individu lain yang menjadi pasangannya.
Konsep yang dikemukakan oleh Homans ini
mengandung pengertian bahwa interaksi adalah suatu
tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus
bagi tindakan individu lain yang menjadi pasangannya.
Sedangkan menurut Shaw, interaksi sosial adalah
suatu pertukaran antarpribadi yang masing- masing orang menunjukkan perilakunya
satu sama lain dalam kehadiran mereka, dan masing- masing perilaku mempengaruhi
satu sama lain. Hal senada juga dikemukan oleh Thibaut dan Kelley bahwa interaksi sosial sebagai peristiwa saling mempengaruhi
satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan
suatu hasil satu sam lain atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi dalam kasus
interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk mempengaruhi individu lain.
Pengertian Interaksi sosial menurut Bonner ( dalam Ali, 2004) merupakan suatu hubungan
antara dua orang atau lebih individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi,
mengubah atau mempengaruhi individu lain atau sebaliknya.
Pengertian Interkasi sosial menurut beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, interaksi
adalah hubungan timbal balik anatara dua orang atau lebih, dan masing-masing
orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi
juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat
melainkan terjadi saling mempengaruhi.
Syarat
Terjadinya Interaksi Sosial
Syarat terjadinya interaksi
sosial terdiri atas kontak sosial
dan komunikasi sosial. Kontak sosial tidak hanya dengan bersentuhan fisik.
Dengan perkembangan tehnologi manusia dapat berhubungan tanpa bersentuhan,
misalnya melalui telepon, telegrap dan lain-lain. Komunikasi dapat diartikan
jika seseorang dapat memberi arti pada perilaku orang lain atau perasaan-perasaan
yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Sumber-Sumber Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial yang
terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi, sugesti, simpati, identifikasi dan empati.
1. Imitasi merupakan suatu tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap,
tindakan, atau tingkah laku dan penampilan fisik seseorang.
2. Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seseorang
kepada orang lain sehingga ia melaksanakan apa yang disugestikan tanpa berfikir
rasional.
3. Simpati merupakan suatu sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain
karena penampilan,kebijaksanaan atau pola pikirnya sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut oleh orang yang menaruh simpati.
4. Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain
yang ditiru (idolanya)
5. Empati merupakan proses
ikut serta merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain. Proses empati
biasanya ikut serta merasakan penderitaan orang lain.
Jika proses interaksi sosial tidak terjadi secara maksimal akan
menyebabkan terjadinya kehidupan yang terasing. Faktor yang menyebabkan
kehidupan terasing misalnya sengaja dikucilkan dari lingkungannya, mengalami
cacat, pengaruh perbedaan ras dan perbedaan budaya.
Demikian ulasan tentang interaksi sosial,
baik pengertian interaksi sosial, sumber interaksi sosial, dan syarat interaksi sosial, mudah-mudahan dapat
membantu.
SOCIAL MOBILITY
MOBILITAS
SOSIAL
pengertian mobilitas adalah pergerakan atau perpindahan, sedangkan sosial adalah masyarakat.
jadi mobilitas sosial adalah suatu proses pergerakan naik(social climbing) atau turunnya(social sinking) status seseorang atau kelompok masyarakat.
menurut HORTON, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
dengan demikian MOBILITAS SOSIAL hanya terjadi pada kelas sistem stratifikasi sosial yg terbuka tidak menganut sistem stratifikasi tertutup atau kasta.
mobilitas sosial ada 3:
pengertian mobilitas adalah pergerakan atau perpindahan, sedangkan sosial adalah masyarakat.
jadi mobilitas sosial adalah suatu proses pergerakan naik(social climbing) atau turunnya(social sinking) status seseorang atau kelompok masyarakat.
menurut HORTON, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
dengan demikian MOBILITAS SOSIAL hanya terjadi pada kelas sistem stratifikasi sosial yg terbuka tidak menganut sistem stratifikasi tertutup atau kasta.
mobilitas sosial ada 3:
1. mobilitas sosial vertikal
mobilitas sosial vertikal yaitu, mobilitas sosial yg terjadi antara kelas sosial bawah dan kelas sosial atas.
mobilitas vertikal ada 2 yaitu;
a. social climbing : pergerakan naiknya status seseorang atau kelompok sosial.
bentuknya: 1. naiknya orang yg berstatus rendah ke kelas yg status sosialnya tinggi.
2. terbentuknya kelas sosial baru yg menempati atau menggeser kelas sosial
tertinggi yg ada didalam kelompol tsb.
penyebabnya:1. melakukan prestasi kerja.
2. menggantikan kedudukan yg kosong akibat proses peralihan generasi.
b. social sinking:
pergerakan turunnya status seseorang atau kelompok sosial.
bentuknya:1. turunnya kedudukan seseorang ke kedudukan yg lebi rendah.
2. tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial atas.
penyebabnya: 1. berhalangan tetap atau sementara, misal sakit atau cacat tubuh
2. memasuki masa pensiun
3. berbuat kesalahan fatal sehingga diturunkan/dipecat dari kelas sosial yang tinggi.
a. social climbing : pergerakan naiknya status seseorang atau kelompok sosial.
bentuknya: 1. naiknya orang yg berstatus rendah ke kelas yg status sosialnya tinggi.
2. terbentuknya kelas sosial baru yg menempati atau menggeser kelas sosial
tertinggi yg ada didalam kelompol tsb.
penyebabnya:1. melakukan prestasi kerja.
2. menggantikan kedudukan yg kosong akibat proses peralihan generasi.
b. social sinking:
pergerakan turunnya status seseorang atau kelompok sosial.
bentuknya:1. turunnya kedudukan seseorang ke kedudukan yg lebi rendah.
2. tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial atas.
penyebabnya: 1. berhalangan tetap atau sementara, misal sakit atau cacat tubuh
2. memasuki masa pensiun
3. berbuat kesalahan fatal sehingga diturunkan/dipecat dari kelas sosial yang tinggi.
2. mobilitas sosial horizontal:
perpindhan status seseorang atau kelompok orang dalam lapisan yg sama.ciri utama dalam mobilitas sosial horizontal adalah tidak ada perpindahan lapisan sosial.
bentuknya: 1. mobilitas antar wilayah.
meliputi transmigrasi, commuter, sirkuler(bagi yg ngekost), emigrasi, imigrasi,
ruraliasi, urbanisasi.
2. mobilitas antar generasi
ada 2 bentuk antar generasi yaitu,
a. mobilitas intra generasi: perpindahan status yg terjadi dalam beberapa generasi.
b. mobilitas inter generasi: perpindahan status yg terjadi dalam beberapa generasi.
3. mobilitas sosial diagonal:
perpindahan yg dialami seseorang atau
kelompok yg mengalami perpinahan tempat dan status sosial.
bentuknya:
bentuknya:
1. mobilitas
sosial diagonal ke atas: perpindahannya statusnya naik, tempatnya sama
2. mobilitas sosial diagonal ke bawah: perpindahan statusnya turun, tempatnya pindah.
2. mobilitas sosial diagonal ke bawah: perpindahan statusnya turun, tempatnya pindah.
FAKTOR PENDORONG MOBILITAS
1. Faktor strukturala. struktur pekerjaan
b. perbedaan fertilitas
c. transisi perekonomian
2. faktor individu
a. perbedaan kemampuan
b. orientasi sikap terhadap mobilitas
c. faktor kemujuran
3. status sosial
4. keadaan ekonomi
5. situasi politik
6. demografi(kependudukan)
7. keinginan melihat daerah lain
FAKTOR PENGHAMBAT MOBILITAS
1. kemiskinan2. diskriminasi kelas
3. perbedaan ras dan agama
4. perbedaan gender
5. faktor pengaruh sosialisasi yg kuat
6. perbedaan kepentingan
CARA MELAKUKAN MOBILITAS
1. cara umum:a. askripsi: cara memperoleh kedudukan dg keturunan
b. prestasi: cara memperoleh kedudukan dg usaha
2. cara khusus:
a. perubahan nama
b. perubahan tempat tinggal
c. perubahan tingkah laku
d. perubahan standar hidup
e. bergabung dg organuisasi tertentu
SALURAN MOBILITAS
1. lembaga pemerintahan dan militer2. pendidikan
3. organisasi politik
4. lembaga keagamaan
5. organisasi ekonomi
6. organisasi profesi
7. perkawinan
8. organisasi keolahragaan
DAMPAK MOBILITAS
1. DAMPAK POSITIF:a. mendorong seseorang lebih maju
b. meningkatkan integrasi
c. mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yg lebih baik
2. DAMPAK NEGATIF:
a. menimbulkan konflik:
A. konflik antar kelas
B. konflik antar kelompok sosial
C. konflik antar generasi
b. berkurangnya solidaritas kelompok
c. timbulnya gangguan psikologis
Sumber:
|
1.Soekanto, Soerjono. 1982.
Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
|
2.Setyono, Budhi. 2011.
Bahas Total Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Geografi, dan
Sosiologi SMA kelas X IPA. Jakarta Selatan: KAWAHmedia.
|
3.Mulyadi, Yad. 2012.
Panduan Sosiologi SMA Kelas X. Jakarta Timur: Yudhistira.
|
4.Tim MGMP Kota Denpasar.
2012. TUNTAS (Tuntunan Ke Universitas) Sosiologi untuk SMA / MA Kelas X.
Denpasar: Graha Pustaka.
Diunduh 11 April 2014
|
Agatha referensi postnya banyak sekali dan beberapa dari sumber yang valid, blognya juga di design dengan sangat bagus. Nilainya 90 :)
BalasHapushai thasya terimakasih sudah berkunjung dan memberikan pendapat di blog aku hahaha:)
HapusWah agatha lengkap sekali.. memang agak panjang, tapi saya suka. Menarik :) nilai : 89
BalasHapushai divaaa terimakasih sudah berkunjung dan memberikan pendapat di blog aku hehehe:)
Hapushallooww .. infonya lengkap nih sist. Nilainya 90 ya
BalasHapusthanks sissss sudah berkunjung dan memberikan pendapat di blog aku hahaha:)
Hapusinfonya sangat membantu yaaa. nilainya 90 ya ;)
BalasHapushai fe thanks yaaa sudah berkunjung ke blog saya hahahaa
HapusBagus gat, menyeluruh dan banyak referensinya. 85 deh buat lu.
BalasHapushai anak hukum unpad thx ya udh ngunjungin blog saya, terima kasih
Hapusagatha, blognya bagus. informasi dan referensinya banyak. ada gambar juga jadi menarik blognya. nilainya 88 yaa.
BalasHapushallo anak UI makasih ya sudah berkunjung dan berkomentar di blog aku..:)
Hapusisinya bagus dan lengkap, sumbernya juga banyak. Nilainya 90
BalasHapusmakasih evaaa:)
Hapuswah wah ini menarik banget nih, kalo bisa kapan kapan lebih banyak ya gambarnya, soalnya lebih seru sih kalo bisa berkomunikasi dengan visual, ini nilainya 90 deh yaa:)
BalasHapushallo binusian alsut... terimakasih masukanya ya:)
Hapus