Kamis, 12 Juni 2014

Class Session Ends but Friendship Never Ends



 Kami adalah kelompok  A3P yaitu Abhyani Prastika , Agatha Ratih Christianti, Adha Sandhy Pradana, & Pramesti Widyapriani



Dalam pelajaran filsafat kami tergabung dalam sebuah kelompok dimana kami selalu bersama berusaha menampilkan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kami lakukan. WHAT A GREAT TEAM! LAV YOU GENKSSS
Agatha bersama Bpk. Carolus Suharyanto




and we are {A3P}


AND WE ARE 02 -PCE New Family, New Experience 

How lucky me to have a new family like them



"We don't see things as they are, we see them as we are.” 
― Anaïs Nin
Tongsis dulu sis 



"


"Each friend represents a world in us, a world possibly not born until they arrive, and it is only by this meeting that a new world is born.” 
― Anaïs Nin



"Our memories of yesterday will last a lifetime. We'll take the best, forget the rest, and someday will find that these are the best of times."
- Styx -

"We have known each other our whole lives and now we will go our separate ways. Some will remember and some will forget each other, but we will always have a part of each other inside us."

A3P+ Bpk Carolus S



XoXo- AgathaRatihChristianty

My Experience in Baduy

Halloooooo....I want  tell you about an my experience in “ Baduy” oke lets go.. Pada hari minggu tanggal 8 Juni 2014  Psychology binusian'17 it fieldtrip ke baduy Tauga perjuangan anak psychology binus kaya apa? Kami berangkat fari Binus menuju Baduy jam 7.30 dan sampai ke Baduy jam 3 sore bayangkan….perjalanan menggunakan bus( coba di bayangkan pegelnya..ga ngerti lagi pegelnya kaya apa), dan sesudah sampai kami berkumupul untuk makan bersama, setelah makan bersama kami ke gazebo untuk berbincang-bincang oleh jaro atau yang kita kenal sebagai lurah disana setelah berbincang-bincang. Kami memulai perjalanan kami dari desa Ciboleger(baduy luar) hingga perbatasan baduy luar dan dalam sekitar 5km kami berjalan dengan track yang hem.. bisa di bilang sungguh amat luar biasa seperti ingin naik gunung dengan perjalanan yang terjal jam dengan track naik turun bukit bebatuan yg terjal dan likaliku yg sangat ekstream dari yg berasa sampe gak ada rasanya sekitar 10km JALAN KAKI pulang-pergi sekitar 3,5,dari matahari bersinar terang benerang hingga tenggelam dari mulai panas  sampai gelap gulita ga ada penerangan pas pulang dari mulai semangat cerita,foto-foto sepanjang jalan berangkat, sampai suasana hening ngos-ngosan pas jalan pulang balik tanpa penerangan sama sekali gelap gulita hanya ditemani penerangan dari senter hape  dan tepat pukul 20.00 kami sampai kembali di desa Ciboleger dan kami bersiap untuk kembali kejakarta tepat pukul 20.30 kami kembali ke Jakarta dan sampai di Binus lagi sekitar pukul 00.30. Pengalaman yang luar biasa yang bisa di dapat dari sana karena kita bisa mengerti betapa berharganya alam yang bisa menghidupkan kita.

Sekilas info tentang baduy
Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak,Banten. Masyarakat Suku baduy di Banten termasuk salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar itulah salah satu keunikan Suku Baduy. Sehingga wajar mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.
      Masyarakat suku baduy benar-benar menjaga adat Istiadatnya dan sangat menjaga alam sekitar. Mereka sadar bahwa mereka hidup dari alam dan berdampingan dengan alam, sehingga mereka harus memiliki kearifannya terhadap alam. Banyak ajaran Suku Baduy berupa larangan atau anjuran yang sebenarnya di khususkan untuk menjaga agar alam.              
Bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Sunda dialek Sunda–Banten. Untuk berkomunikasi dengan penduduk luar mereka lancar menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah. Orang Kanekes Dalam tidak mengenal budaya tulis, sehingga adat-istiadat, kepercayaan/agama, dan cerita nenek moyang hanya tersimpan di dalam tuturan lisan saja.Orang Kanekes menutup diri dari pengaruh dunia luar dan secara ketat menjaga cara hidup mereka yang tradisional, sedangkan orang Sunda lebih terbuka kepada pengaruh asing dan mayoritas memeluk Islam.

Hai I want  tell you about an my experience in “ Baduy” oke lets go.. Pada hari minggu tanggal 8 Juni 2014  Psychology binusian'17 it fieldtrip ke baduy Tauga perjuangan anak psychology binus kaya apa? Kami berangkat fari Binus menuju Baduy jam 7.30 dan sampai ke Baduy jam 3 sore bayangkan….perjalanan menggunakan bus( coba di bayangkan pegelnya..ga ngerti lagi pegelnya kaya apa), dan sesudah sampai kami berkumupul untuk makan bersama, setelah makan bersama kami ke gazebo untuk berbincang-bincang oleh jaro atau yang kita kenal sebagai lurah disana setelah berbincang-bincang. Kami memulai perjalanan kami dari desa Ciboleger(baduy luar) hingga perbatasan baduy luar dan dalam sekitar 5km kami berjalan dengan track yang hem.. bisa di bilang sungguh amat luar biasa seperti ingin naik gunung dengan perjalanan yang terjal jam dengan track naik turun bukit bebatuan yg terjal dan likaliku yg sangat ekstream dari yg berasa sampe gak ada rasanya sekitar 10km JALAN KAKI pulang-pergi sekitar 3,5,dari matahari bersinar terang benerang hingga tenggelam dari mulai panas  sampai gelap gulita ga ada penerangan pas pulang dari mulai semangat cerita,foto-foto sepanjang jalan berangkat, sampai suasana hening ngos-ngosan pas jalan pulang balik tanpa penerangan sama sekali gelap gulita hanya ditemani penerangan dari senter hape  dan tepat pukul 20.00 kami sampai kembali di desa Ciboleger dan kami bersiap untuk kembali kejakarta tepat pukul 20.30 kami kembali ke Jakarta dan sampai di Binus lagi sekitar pukul 00.30. Pengalaman yang luar biasa yang bisa di dapat dari sana karena kita bisa mengerti betapa berharganya alam yang bisa menghidupkan kita.

Sekilas info tentang baduy
Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak,Banten. Masyarakat Suku baduy di Banten termasuk salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar itulah salah satu keunikan Suku Baduy. Sehingga wajar mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.
      Masyarakat suku baduy benar-benar menjaga adat Istiadatnya dan sangat menjaga alam sekitar. Mereka sadar bahwa mereka hidup dari alam dan berdampingan dengan alam, sehingga mereka harus memiliki kearifannya terhadap alam. Banyak ajaran Suku Baduy berupa larangan atau anjuran yang sebenarnya di khususkan untuk menjaga agar alam.              
Bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Sunda dialek Sunda–Banten. Untuk berkomunikasi dengan penduduk luar mereka lancar menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah. Orang Kanekes Dalam tidak mengenal budaya tulis, sehingga adat-istiadat, kepercayaan/agama, dan cerita nenek moyang hanya tersimpan di dalam tuturan lisan saja.Orang Kanekes menutup diri dari pengaruh dunia luar dan secara ketat menjaga cara hidup mereka yang tradisional, sedangkan orang Sunda lebih terbuka kepada pengaruh asing dan mayoritas memeluk Islam.
Kepercayaan masyarakat Kanekes yang disebut sebagai Sunda Wiwitan berakar pada pemujaan kepada arwah nenek moyang (animisme) yang pada perkembangan selanjutnya juga dipengaruhi oleh agama Buddha, Hindu. Inti kepercayaan tersebut ditunjukkan dengan adanya pikukuh atau ketentuan adat mutlak yang dianut dalam kehidupan sehari-hari orang Kanekes.
Sebagian Peraturan yang di anut :
·         Tidak diperkenankan menggunakan kendaraan untuk sarana transportasi
·         Tidak diperkenankan menggunakan alas kaki
·         Pintu rumah harus menghadap ke utara/selatan (kecuali rumah sang Pu'un atau ketua adat)
·         Larangan menggunakan alat elektronik (teknologi)
·         Menggunakan kain berwarna hitam/putih sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri serta tidak diperbolehkan menggunakan pakaian modern. Kelompok masyarakat kedua yang disebut panamping adalah mereka yang dikenal sebagai Kanekes Luar (Baduy Luar), yang tinggal di berbagai kampung yang tersebar mengelilingi wilayah Kanekes Dalam, seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain sebagainya. Masyarakat Kanekes Luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam.
Kanekes Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Kanekes Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkannya warga Kanekes Dalam ke Kanekes Luar:
·         Mereka telah melanggar adat masyarakat Kanekes Dalam.
·         Berkeinginan untuk keluar dari Kanekes Dalam
·         Menikah dengan anggota Kanekes Luar
Ciri-ciri masyarakat orang Kanekes Luar
·         Mereka telah mengenal teknologi, seperti peralatan elektronik.
·         Proses pembangunan rumah penduduk Kanekes Luar telah menggunakan alat-alat bantu, seperti gergaji, palu, paku, dll, yang sebelumnya dilarang oleh adat Kanekes Dalam.
·         Menggunakan pakaian adat dengan warna hitam atau biru tua (untuk laki-laki), yang menandakan bahwa mereka tidak suci. Kadang menggunakan pakaian modern seperti kaos oblong dan celana jeans.
·         Menggunakan peralatan rumah tangga modern, seperti kasur, bantal, piring & gelas kaca & plastik.
·         Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam.
·         Sebagian di antara mereka telah terpengaruh dan berpindah agama menjadi seorang muslim dalam jumlah cukup signifikan.














sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Kanekes di unduh 12 juni 2014

Rabu, 11 Juni 2014

Collective Behavior and Social Movement

Collective Behavior

Perilaku di pasar di tuntun oleh institusi di bidang ekonomi; perilaku di bidang ibadah di tuntunoleh institusi di bidang agama; perilaku di kotak suara atau mimbar organisasi politik di pengaruhiinstitusi politik; perilaku di ruang kuliah mengacu pada institusi di bidang pendidikan; perilaku upacarapenyerahan maskawin dituntun oleh institusi di bidang keluarga.Namun dalam kenyataan kita kadang kala dapat melihat bahwa sejumlah warga masyarakat secaraberkelompok ataupun kerumunan menampilkan prilaku yang tidak berpedoman pada institusi yang ada.Dalam sosiologi perilaku demikian dinamakan perilaku kolektif (collective behavior). Dari beberapadefinisi ( Horton & hunt,1984; kornblum,1988; Light, Keller & Calhoun, 1989 ) dapat disimpulkan bahwa prilaku kolektif merupakan prilaku bersifat :

1.Dilakukan bersama oleh sejumlah orang.
2.Tidak bersifat rutin.
3.Merupakan tanggapan terhadap rangsangan tertentu

Perilaku kolektif merupakan prilaku menyimpang, namun berbeda dengan prilaku menyimpang.Perilaku kolektif merupakan tindakan bersama oleh sejumlah besarorang; bukan tindakan prilaku individu semata-mata. Bilamana seseorang melakukan pencurian di suatusupermarket, maka kita biasa nya berbicara mengenai prilaku menyimpang; namun bila sejumlah besarorang secara bersama-sama menyerbu took,toko dan pusat-pusat perdagangan untuk melakukanpencurian atau penjarahan ( sebagaimana missal nya terjadi di kota New York pada tahun 1977 sewaktulistrik di seluruh kota mendadakan padam, di kota Los Angles pada tahun 1992 sebagai reaksi terhadapkeputusan juri dalam kasus penganiayaan yang di nilai tidak adil, disejumlah kota di Jawa pada tahun1963 yang di kenal sebagai Peristiwa 10 Mei, dan di berbagai kota di Indonesia pada tahun 1998 dan1999 ), ini adalah salah satu contoh prilaku kolektif.


FAKTOR PENYEBAB PRILAKU KERUMAN : TEORI LE BON

Menurut Le Bon kerumunan hanya ampuh dalam melakukan penghancuran, pemerintah secarbiadab, dan tidak mampu mewujudkan peradaban yang ditandai dengan adanya konstitusi.Le Bon menyebutkan sejumlah faktor yang menjadi menyebab terjadinya kerumunan :
1.Karena terbiasa bersama dengan banyak orang.maka individu yang semula dapat mengendalikan nalurinya, kemudian memperolehperasaan kekuatan luar biasa yang mendorongnya untuk tunduk pada dorongannaluri,karena seakan–akan telah terlebur dalam kerumunan sehingga menjadi anonym( tidak dikenal) maka rasa taanggung jawab yang semula mengendalikan individu punlenyap.
2.Penularan (contagion) sebagai suatu gejala hipnotis.Individu yang telah tertular oleh perasaaan dan tindakan orang lain itu kemudianmampu mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan bersama.
3.Sugesbility.Dalam kerumunan individu mudah dipengaruhi, percaya, taat, ia seakan –akan telahterhipnotis. Menurut Le Bon dalam kerumunan seorang pengecut dapat berubahmenjadi pahlawan, seorang kikir dapat berubah menjadi demawan, dan seorang yang jujur dapt berubah menjadi penjahat .


 FAKTOR PENENTU PERILAKU KOLEKTIF : TEORI SMELSER

Menurut Smelser, factor penentu perilaku kolektif adalah :
1. Structural conducineness.Factor sturuktur situasi social yang menurutnya memudahkan perilaku kolektif.Sebagian dari factor ini merupakan kekuatan alam yang berada di luar kekuasaanmanusia; namun sebagian merupakan factor yang teerkait dengan ada tidaknyapengaturan melalui institusi social.
2. Ketegangan Struktural (sturuktural strain)Semakin besar ketegangan structural, semakin besar pula peluang terjadinyaperilaku kolektif. Kesenjangan dan ketidakserasian antar kelompok social, etnik,agama dan ekonomi yang bermukim berdekatan, misalnya membuka peluang bagiterjadinya berbagai bentuk ketegangan.

3. Berkembang dan menyebarnya suatu kepercayaan umum (growth and spread of ageneralized belief)

GERAKAN SOSIAL

Gerakan social, di pihak lain, ditandai dengan adanya tujuan jangka panjang, yaitu untukmengubah ataupun mempertahankan masyarakat atau institusi yang ada di dalamnya.Giddens (1989)dan Light, Keller dan Calhoun (1989) menyebutkan cirri lain gerakan social, yaitupenggunaan cara yang berada di luar institusi yang ada. Berbagai gerakan social memang memenuhicriteria ini ; gerakan mahasiswa di Indonesia pada tahun 1966, gerakan mahasiswa Amerika menentangperang Vietnam, gerakan mahasiswa Tiongkok di Tienanmen, gerakan Green Peace memang seringberada diluar institusi yang ada.Karena keanekaragaman gerakan social sangat besar, maka berbagai ahli sosiologi mencobamengklasifikasikannya dengan menggunakan criteria tertentu. David Aberle, misalnya denganmenggunakan criteria tipe perubahan yang dikehendaki (perubahan perseorangan atau perubahansocial)dan besarnya perubahanyang diinginkan (perubahan untuk sebagian atau perubahanmenyeluruh).Tripologi aberle adalah sebagai berikut :
Alternative movement ialah gerakan yang bertujuan mengubah sebagian perilaku perseorangan.Dalam kategori ini dapat kita masukkan berbagai kampanye untuk mengubah perilaku tertentu,seperti misalnya kampanye agar orang tidak merokok, tidak minim minuman keras, dan tidakmenyalahgunakan zat.

Redemptive movement ialah perubahan menyeluruh pada perilaku perseorangan. Gerakan inikebanyakan terdapat di bidang agama, misalnya perseorangan diharap untuk bertobat danmengubah cara hidupnya sesuai dengan ajaran agama.

Revormative movement ialah yang hendak diubah bukan perseorangan melainkan masyarakatnamun ruang lingkup yang hendak diubah hanya segi-segi tertentu masyarakat, misalnyagerakan kaum homoseks untuk memperoleh pengakuan terhadap gaya hidup mereka, ataugerakan kaum perempuan untuk memeperjuangkan persamaan hak dengan laki-laki.

Transformative movement ialah gerakan untuk mengubah masyarakat secara menyeluruh.Gerakan kaum khmer (Khmer Rouge) untuk menciptakan masyarakat komunis di Cambodia,suatu proses dalam mana seluruh penduduk dipindahkan ke desa dan lebih dari satu juta orangCambodia kehilangan nyawa mereka karena di bunuh kaum Khmer Merah.

 Apabila gerakan social bertujuan mengubah institusi dan stratifikasi masyarakat, maka gerakan tersebutmerupakan gerakan revolusioner (revolutionary movement). Revolusi social merupakan suatutransformasi menyeluruh tatanan social, termasuk di dalamnya institusi pemerintah dan systemstrativikasi.Menurut Giddens, suatu revolusi harus memenuhi tiga criteria :
Melibatkan gerakan social secara masal
Menghasilkan proses reformasi atau perubahan, dan
Melibatkan ancaman atau penggunaan kekerasan.Dengan demikian, menurut Giddens, revolusi perlu dibedakan dengan kudeta
(coup d’etat) dan
pemberontakan, karena menurutnya kudeta hanya melibatkan penggantian pimpinan dan tidakmengubah institusi politik sedangkan pemberontakan tidak membawa perubahan nyatameskipun melibatkan ancaman atau penggnaan kekerasan.Jika suatu gerakan hanya bertujuan mengubah sebagian institusi dan nilai, maka nama yang diberikanKornblum ialah gerakan reformasi (reformist movement). Gerakan yang berupaya mempertahankannilai dan institusi masyarakat disebut Kornblum gerakan konservatif (conservative movement).Suatu gerakan disebut gerakan reaksioner (reactionary movement) manakala tujuannya ialahuntuk kembali ke institusi dan nilai di masa lampau dan meninggalkan institusi dan nilai masa kini.Contoh yang diberikan Kornblum ialah gerakan Ku Klux Klan di Amerika Serikat.

FAKTOR PENYEBAB GERAKAN SOSIAL
James davies mengemukakan bahwa meskipun tingkat kepuasan masyarakat meningkat terus,namun mungkin saja terjadi kesenjangan antara harapan masyarakat dengan keadaan nyata yangdihadapi kesenjangan antara pemenuhan kebutuhan yang diinginkan masyarakat dengan apa yangdiperoleh secara nyata. Kesenjangan ini dinamakan deprivasi relative.Sejumlah ahli sosiologi lain berpendapat bahwa deprivasi tidak dengan sendirinya akanmengakibatkan terjadinya gerakan social.

Menurut mereka perubahan social memerlukan pengerahan sumber daya manusia maupunalam (resource mobilization). Tanpa adanya pengerahan sumber daya suatu gerakan social tidak akanterjadi, meskipun tingkat deprivasi tinggi. Keberhasilan suatu gerakan social bergantung, menurutpandangan ini, pada factor manusia seperti kepemimpinan, prganisasi dan keterlibatan, serta factorsumber daya lain seperti dana dan sarana.

Sumber :

Rabu, 04 Juni 2014

Collonialism and Development, Cultural Exchange and Survival

Kolonialisme & Imperialisme

                              Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan.
Imperialisme ialah sebuah [kebijakan] di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.
Kolonialisme mengacu pada dominasi politik, sosial, ekonomi, dan budaya suatu wilayah dan rakyatnya oleh kekuatan asing untuk jangka waktu.
Perbedaan kolonialisme dan Imperialisme
1.      Kolonialisme bertujuan untuk menguras sumber daya alam dari Negara yang bersangkutan untuk diangkut ke Negara induk.
2.      Imperialism bertujuan untuk menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan Negara yang bersangkuatan.

Persamaan kolonialisme dan imperialism akan membuat Negara penjajah menjadi makmur,sementara yang dijajah semakin menderita.

Development : Phylosophy
Sebuah filosofi intervensi adalah pembenaran ideologis campur tangan dalam kehidupan penduduk asli, didasarkan pada asumsi bahwa seseorang memiliki cara yang unggul hidup atau berpikir.
- Beban British: kerajaan-putih manusia
- French civilisatrice: kerajaan-misi
Pembangunan ekonomi rencana-industrialisasi, modernisasi, westernisasi, dan individualisme adalah kemajuan evolusi diinginkan yang akan membawa manfaat jangka panjang
Masalah perkembangan
Situasi dianggap sebagai masalah yang di hasilakan dari gaya hidup pribumi,mungkin sebenarnya akibat dari dampak system dunia yaitu dengan gaya hidup, efek sistemik perkembangan sebenarnya bisa berbahaya (misalnya: pajak dan kenaikan sewat dalam menggapai pendapatan)

Cultural exchanged & Survival
Contact dan Dominatio
Peningkatan kontak antara budaya telah menciptakan kemungkinan meningkat untuk dominasi satu kelompok dengan yang lain, melalui berbagai cara.
Pengembangan dan Environmentalisme
Saat ini, dominasi paling sering datang dalam bentuk perusahaan multinasional berbasis-core menyebabkan perubahan ekonomi dalam budaya Dunia Ketiga.
Perlu dicatat bahwa gangguan bahkan bermaksud baik (seperti gerakan lingkungan) dapat diperlakukan sebagai bentuk dominasi budaya dengan populasi subjek.
Dua sumber budaya bentrokan:
Ketika pembangunan mengancam masyarakat adat dan lingkungan (misalnya, Brazil dan New Guinea).
Ketika hubungan eksternal mengancam masyarakat adat (misalnya, Madagaskar, di mana peraturan lingkungan internasional menyapu mempengaruhi lifeways subsisten tradisional).
Perubahan agama
Indiana Jones adalah simbol dari dominasi barat semua aspek budaya berdasarkan efisiensi teknologi khusus.
Homogenisasi agama adalah teknik yang sering digunakan oleh negara-negara berusaha untuk menundukkan kelompok dicakup oleh perbatasan mereka.
Postmodernitas
Postmodernitas menjelaskan waktu dan situasi-hari ini dunia dalam fluks, orang-orang ini pada langkah yang telah belajar untuk mengelola beberapa identitas tergantung pada tempat dan konteks.
Postmodern merujuk runtuh pembedaan tua, aturan, kanon, dan sejenisnya.
Postmodernisme (berasal dari gaya arsitektur) mengacu pernyataan teoritis dan penerimaan berbagai bentuk kebenaran, bertentangan dengan modernisme, yang berbasis di supremasi diasumsikan teknologi Barat dan nilai-nilai.
Globalisasi mengacu pada meningkatnya keterhubungan dunia dan rakyatnya.

Dengan keterhubungan ini, bagaimanapun, datang basis baru untuk identitas (misalnya, identitas Panindian tumbuh di antara suku-suku yang berbeda sebelumnya).


sumber :
diunduh 4 juni 2014
1.- See more at: http://iwak-pithik.blogspot.com/2011/12/pengertian-kolonialisme-dan.html#sthash.x2nsOrXv.dpuf

4. binusmaya.binuc.ac.id