Collective Behavior
Perilaku di pasar di
tuntun oleh institusi di bidang ekonomi; perilaku di bidang ibadah di
tuntunoleh institusi di bidang agama; perilaku di kotak suara atau mimbar
organisasi politik di pengaruhiinstitusi politik; perilaku di ruang kuliah
mengacu pada institusi di bidang pendidikan; perilaku upacarapenyerahan
maskawin dituntun oleh institusi di bidang keluarga.Namun dalam kenyataan
kita kadang kala dapat melihat bahwa sejumlah warga masyarakat secaraberkelompok
ataupun kerumunan menampilkan prilaku yang tidak berpedoman pada institusi yang
ada.Dalam sosiologi perilaku demikian dinamakan perilaku kolektif (collective
behavior). Dari beberapadefinisi ( Horton & hunt,1984; kornblum,1988;
Light, Keller & Calhoun, 1989 ) dapat disimpulkan bahwa prilaku kolektif
merupakan prilaku bersifat :
1.Dilakukan bersama oleh
sejumlah orang.
2.Tidak bersifat rutin.
3.Merupakan tanggapan
terhadap rangsangan tertentu
Perilaku kolektif
merupakan prilaku menyimpang, namun berbeda dengan prilaku menyimpang.Perilaku kolektif merupakan
tindakan bersama oleh sejumlah besarorang; bukan tindakan prilaku
individu semata-mata. Bilamana seseorang melakukan pencurian di
suatusupermarket, maka kita biasa nya berbicara mengenai prilaku menyimpang;
namun bila sejumlah besarorang secara bersama-sama menyerbu took,toko dan pusat-pusat
perdagangan untuk melakukanpencurian atau penjarahan ( sebagaimana missal nya
terjadi di kota New York pada tahun 1977 sewaktulistrik di seluruh kota
mendadakan padam, di kota Los Angles pada tahun 1992 sebagai reaksi
terhadapkeputusan juri dalam kasus penganiayaan yang di nilai tidak adil,
disejumlah kota di Jawa pada tahun1963 yang di kenal sebagai Peristiwa 10 Mei,
dan di berbagai kota di Indonesia pada tahun 1998 dan1999 ), ini adalah salah
satu contoh prilaku kolektif.
FAKTOR PENYEBAB PRILAKU
KERUMAN : TEORI LE BON
Menurut
Le Bon kerumunan hanya ampuh dalam melakukan penghancuran, pemerintah
secarbiadab, dan tidak mampu mewujudkan peradaban yang ditandai dengan adanya
konstitusi.Le Bon menyebutkan sejumlah faktor yang menjadi menyebab terjadinya
kerumunan :
1.Karena terbiasa
bersama dengan banyak orang.maka individu yang semula dapat mengendalikan
nalurinya, kemudian memperolehperasaan
kekuatan luar biasa yang mendorongnya untuk tunduk pada dorongannaluri,karena
seakan–akan telah terlebur dalam kerumunan sehingga menjadi anonym( tidak
dikenal) maka rasa taanggung jawab yang semula mengendalikan individu
punlenyap.
2.Penularan (contagion)
sebagai suatu gejala hipnotis.Individu yang telah tertular oleh perasaaan
dan tindakan orang lain itu kemudianmampu
mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan bersama.
3.Sugesbility.Dalam
kerumunan individu mudah dipengaruhi, percaya, taat, ia seakan –akan
telahterhipnotis. Menurut Le Bon dalam kerumunan seorang pengecut dapat
berubahmenjadi pahlawan, seorang kikir dapat berubah menjadi demawan, dan
seorang yang jujur dapt berubah menjadi penjahat .
FAKTOR PENENTU PERILAKU
KOLEKTIF : TEORI SMELSER
Menurut Smelser, factor penentu perilaku kolektif adalah :
1. Structural conducineness.Factor
sturuktur situasi social yang menurutnya memudahkan perilaku kolektif.Sebagian
dari factor ini merupakan kekuatan alam yang berada di luar kekuasaanmanusia; namun sebagian merupakan factor yang
teerkait dengan ada tidaknyapengaturan melalui institusi social.
2. Ketegangan Struktural
(sturuktural strain)Semakin besar ketegangan structural, semakin besar pula
peluang terjadinyaperilaku kolektif. Kesenjangan dan ketidakserasian antar
kelompok social, etnik,agama dan ekonomi yang bermukim berdekatan, misalnya
membuka peluang bagiterjadinya berbagai bentuk ketegangan.
3. Berkembang dan
menyebarnya suatu kepercayaan umum (growth and spread of ageneralized belief)
GERAKAN
SOSIAL
Gerakan social, di pihak
lain, ditandai dengan adanya tujuan jangka panjang, yaitu untukmengubah ataupun
mempertahankan masyarakat atau institusi yang ada di dalamnya.Giddens
(1989)dan Light, Keller dan Calhoun (1989) menyebutkan cirri lain gerakan
social, yaitupenggunaan cara yang berada di luar institusi yang ada. Berbagai
gerakan social memang memenuhicriteria ini ; gerakan mahasiswa di Indonesia
pada tahun 1966, gerakan mahasiswa Amerika menentangperang Vietnam, gerakan
mahasiswa Tiongkok di Tienanmen, gerakan Green Peace memang seringberada diluar
institusi yang ada.Karena keanekaragaman gerakan social sangat besar, maka
berbagai ahli sosiologi mencobamengklasifikasikannya dengan menggunakan
criteria tertentu. David Aberle, misalnya denganmenggunakan criteria tipe
perubahan yang dikehendaki (perubahan perseorangan atau perubahansocial)dan
besarnya perubahanyang diinginkan (perubahan untuk sebagian atau perubahanmenyeluruh).Tripologi
aberle adalah sebagai berikut :
Alternative movement
ialah gerakan yang bertujuan mengubah sebagian perilaku perseorangan.Dalam
kategori ini dapat kita masukkan berbagai kampanye untuk mengubah perilaku
tertentu,seperti misalnya kampanye agar orang tidak merokok, tidak minim
minuman keras, dan tidakmenyalahgunakan zat.
Redemptive movement
ialah perubahan menyeluruh pada perilaku perseorangan. Gerakan
inikebanyakan terdapat di bidang agama, misalnya perseorangan diharap untuk
bertobat danmengubah cara hidupnya sesuai dengan ajaran agama.
Revormative movement
ialah yang hendak diubah bukan perseorangan melainkan masyarakatnamun ruang
lingkup yang hendak diubah hanya segi-segi tertentu masyarakat, misalnyagerakan
kaum homoseks untuk memperoleh pengakuan terhadap gaya hidup mereka,
ataugerakan kaum perempuan untuk memeperjuangkan persamaan hak dengan
laki-laki.
Transformative movement
ialah gerakan untuk mengubah masyarakat secara menyeluruh.Gerakan kaum khmer
(Khmer Rouge) untuk menciptakan masyarakat komunis di Cambodia,suatu proses
dalam mana seluruh penduduk dipindahkan ke desa dan lebih dari satu juta
orangCambodia kehilangan nyawa mereka karena di bunuh kaum Khmer Merah.
Apabila gerakan
social bertujuan mengubah institusi dan stratifikasi masyarakat, maka gerakan
tersebutmerupakan gerakan revolusioner (revolutionary movement). Revolusi
social merupakan suatutransformasi menyeluruh tatanan social, termasuk
di dalamnya institusi pemerintah dan systemstrativikasi.Menurut
Giddens, suatu revolusi harus memenuhi tiga criteria :
Melibatkan gerakan
social secara masal
Menghasilkan proses
reformasi atau perubahan, dan
Melibatkan ancaman atau
penggunaan kekerasan.Dengan demikian, menurut Giddens, revolusi perlu dibedakan
dengan kudeta
(coup d’etat) dan
pemberontakan, karena
menurutnya kudeta hanya melibatkan penggantian pimpinan dan tidakmengubah
institusi politik sedangkan pemberontakan tidak membawa perubahan nyatameskipun
melibatkan ancaman atau penggnaan kekerasan.Jika suatu gerakan hanya
bertujuan mengubah sebagian institusi dan nilai, maka nama yang
diberikanKornblum ialah gerakan reformasi (reformist movement). Gerakan yang
berupaya mempertahankannilai dan institusi masyarakat disebut Kornblum gerakan
konservatif (conservative movement).Suatu gerakan disebut gerakan reaksioner
(reactionary movement) manakala tujuannya ialahuntuk kembali ke institusi dan
nilai di masa lampau dan meninggalkan institusi dan nilai masa kini.Contoh yang
diberikan Kornblum ialah gerakan Ku Klux Klan di Amerika Serikat.
FAKTOR
PENYEBAB GERAKAN SOSIAL
James davies mengemukakan bahwa meskipun tingkat kepuasan
masyarakat meningkat terus,namun mungkin saja terjadi kesenjangan antara
harapan masyarakat dengan keadaan nyata yangdihadapi kesenjangan antara
pemenuhan kebutuhan yang diinginkan masyarakat dengan apa yangdiperoleh secara
nyata. Kesenjangan ini dinamakan deprivasi relative.Sejumlah ahli sosiologi
lain berpendapat bahwa deprivasi tidak dengan sendirinya akanmengakibatkan
terjadinya gerakan social.
Menurut mereka perubahan social memerlukan pengerahan sumber daya
manusia maupunalam (resource mobilization). Tanpa adanya pengerahan sumber daya
suatu gerakan social tidak akanterjadi, meskipun tingkat deprivasi tinggi.
Keberhasilan suatu gerakan social bergantung, menurutpandangan ini, pada factor
manusia seperti kepemimpinan, prganisasi dan keterlibatan, serta factorsumber
daya lain seperti dana dan sarana.
Sumber :
1.
http://www.scribd.com/doc/102075138/Perilaku-Kolektif-Dan-Gerakan-Sosial
diunduh tanggal 11 Juni 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar