Selasa, 25 Maret 2014

Penciptaan

Page 51-52

  Penciptaan,kalau dimengerti sebagai tindakan penciptaan,mengungkapkan suatu relasi  rill dari ciptaan kepada Allah sebagai perinsip dari adanya ciptaan. Setiap ciptaan diciptakan oleh Allah,mempunyai  relasi dengan allah sebagai penciptanya. Relasi di dalam Allah menjadi subtansi relasi atau menjadi aksiden di dalam allah. Tetapi subtansi  ilahi tidak dapat mempunyai hubungan yang niscaya dengan ciptaan,karena seandainya demikian allah akan tergantung kepada ciptaan dalam hal ekstitensiNya.

  Kekuasaan untuk mencipta adalah khusus milik allah dan tidak dapat di berikan kepada ciptaan. Tetapi Aquinas menolak pendapat bahwa Allah menciptakan secara niscaya. Sebab pengada intelektual, yang didalamnya tidak ada unsur ketidaksadaran sedikitpun ,tetapi yang selalu penuh kesadaran sedikitpun dan pengetahuan yang sempurna,hanya dapat bertindak menurut kebijaksanaan , yaitu pengetahuan yang sempurna. Allah pasti bertindak berdasarkan tujuan dan maksud. Tetapi kodrat Allah tidak hanya pengetahuan yang tak terbatas ,dan kehendak itu bebas. Allah mencintai diriNya secara niscaya tidaklah mutlak. Sebab ia sendiri adalah kebaikan yang terbatas ,sebagai kesempurnaan yang tak terbatas ia adalah cukup diri : sebab Ia sendiri adalah Kebaikan yang terbatas,tetapi objek-objek yang berbeda dari dirinya tidaklah mutlak baginya,meskipun kita tahu bahwa budi dan kehendak allah tidak sungguh sungguh berbeda dari dari essensiNya,kita harus mengatakan bahwa allah memilih dengan bebas suatu objek  atau tujuan tertentu tujuan yang didasarinNya sebagai baik.

  Apa Tujuan Penciptaan Allah?
Iya menciptakan, tidak untuk memperoleh tetapi untuk member,untuk membagi kebaikanNya. Kehendak Allah tidak dapat tergantung pada sesuatu yang lepaas dari allah, kebaikan tak terbatas adalah tujuan dari tindakan tak terbatas Kebaikan ilahi ditampilkan di dalam semua ciptaanya,sebab mereka dapat mengerti dan mencintai  dan memuliakan Allah dengan menampilkan dan ambil bagian di dalam kehidupanya. Makhluk ciptaanya dapat sadar dan meghargai kebaikan ilahi
Allah menciptakan Dunia dengan bebas, tidak dengan sendririnya berarti bahwa allah menciptakanya di dalam waktu, bahwa waktu mempunyai permulaan. Karena Allah itu abadi, ia mungkin telah menciptakan dunia dari keabadian. Aquinas menolak bahwa anggapan ini tidak mungkin. Ia percaya bahwa dapat dibuktikan secara filosofi bahwa dunia diciptakan dari ketiadaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar