Penciptaan,kalau dimengerti sebagai tindakan
penciptaan,mengungkapkan suatu relasi
rill dari ciptaan kepada Allah sebagai perinsip dari adanya ciptaan.
Setiap ciptaan diciptakan oleh Allah,mempunyai
relasi dengan allah sebagai penciptanya. Relasi di dalam Allah menjadi
subtansi relasi atau menjadi aksiden di dalam allah. Tetapi subtansi ilahi tidak dapat mempunyai hubungan yang
niscaya dengan ciptaan,karena seandainya demikian allah akan tergantung kepada
ciptaan dalam hal ekstitensiNya.
Kekuasaan untuk mencipta adalah khusus milik allah dan tidak dapat di berikan kepada ciptaan. Tetapi Aquinas menolak pendapat bahwa Allah menciptakan secara niscaya. Sebab pengada intelektual, yang didalamnya tidak ada unsur ketidaksadaran sedikitpun ,tetapi yang selalu penuh kesadaran sedikitpun dan pengetahuan yang sempurna,hanya dapat bertindak menurut kebijaksanaan , yaitu pengetahuan yang sempurna. Allah pasti bertindak berdasarkan tujuan dan maksud. Tetapi kodrat Allah tidak hanya pengetahuan yang tak terbatas ,dan kehendak itu bebas. Allah mencintai diriNya secara niscaya tidaklah mutlak. Sebab ia sendiri adalah kebaikan yang terbatas ,sebagai kesempurnaan yang tak terbatas ia adalah cukup diri : sebab Ia sendiri adalah Kebaikan yang terbatas,tetapi objek-objek yang berbeda dari dirinya tidaklah mutlak baginya,meskipun kita tahu bahwa budi dan kehendak allah tidak sungguh sungguh berbeda dari dari essensiNya,kita harus mengatakan bahwa allah memilih dengan bebas suatu objek atau tujuan tertentu tujuan yang didasarinNya sebagai baik.
Apa Tujuan Penciptaan Allah?
Iya menciptakan, tidak untuk memperoleh tetapi untuk
member,untuk membagi kebaikanNya. Kehendak Allah tidak dapat tergantung pada
sesuatu yang lepaas dari allah, kebaikan tak terbatas adalah tujuan dari
tindakan tak terbatas Kebaikan ilahi ditampilkan di dalam semua ciptaanya,sebab
mereka dapat mengerti dan mencintai dan
memuliakan Allah dengan menampilkan dan ambil bagian di dalam kehidupanya. Makhluk
ciptaanya dapat sadar dan meghargai kebaikan ilahi
Allah menciptakan Dunia dengan bebas, tidak dengan
sendririnya berarti bahwa allah menciptakanya di dalam waktu, bahwa waktu
mempunyai permulaan. Karena Allah itu abadi, ia mungkin telah menciptakan dunia
dari keabadian. Aquinas menolak bahwa anggapan ini tidak mungkin. Ia percaya
bahwa dapat dibuktikan secara filosofi bahwa dunia diciptakan dari ketiadaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar